SANTAELIANI.INFO, Yogyakarta. Gumuk Pasir Parangtritis, yang juga disebut Gumuk Pasir Parangkusumo, adalah fenomena alam langka berupa gundukan pasir di kawasan pesisir selatan Yogyakarta sebuah keajaiban geologis yang terlihat seperti gurun padang pasir di tengah iklim tropis.
Dibentuk oleh material vulkanik dari Gunung Merapi dan Merbabu yang dibawa aliran Sungai Progo dan Opak ke pantai, pasir kemudian terbawa angin dan membentuk gundukan pasir (dune) khas di daerah gurun.
Konon hanya ada dua lanskap seperti ini di dunia, satu di Indonesia dan satu lagi di Meksiko, menjadikannya fenomena alam yang sangat langka.
Penulis datang ke Wisata Gumuk Pasir pada hari Jumat tanggal 25 Juli 2025, bersama Anggota Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) dari Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah. “Ternyata Gumuk Pasir merupakan tempat yang bagus untuk spot foto yang luar biasa” ujar salah satu pengunjung.
Lokasi & Akses
Terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, di sebelah barat Pantai Parangtritis.
Sekitar 28–30 km dari pusat Kota Yogyakarta, waktu tempuh berkisar antara 50 menit hingga 1–1,5 jam tergantung moda transportasi.
Akses menuju lokasi cukup mudah dengan jalan yang halus dan petunjuk arah yang memadai.
Harga Tiket & Fasilitas
| Layanan/Fasilitas | Harga Perkiraan |
| Retribusi masuk | Rp 5.000 – Rp 10.000 |
| Parkir motor | Rp 3.000 – Rp 5.000 |
| Parkir mobil | Rp 5.000 – Rp 10.000 |
| Sandboarding (dengan guide) | Rp 70.000 – Rp 100.000 |
| Sandboarding (tanpa guide) | sekitar Rp 70.000 |
| Jeep/ATV off-road | Bisa mencapai Rp 120.000 |
Fasilitas lengkap meliputi tempat parkir, toilet, warung makan, serta spot foto yang menarik.
Aktivitas Menarik
Sandboarding: Aktivitas paling terkenal di sini — seru seperti snowboarding—bisa dilakukan dengan menyewa papan dan tersedia instruktur jika dibutuhkan.
Jeep atau ATV off-road: Pengalaman menantang menjelajahi gundukan pasir dan garis pantai Parangtritis, popular untuk yang suka petualangan.
Foto estetik & menikmati lanskap gurun di iklim tropis: Kesempatan langka merasakan suasana seperti di gurun Sahara tanpa harus keluar negeri.
Tips Liburan
Waktu terbaik berkunjung: Sore hari menjelang sunset sangat direkomendasikan, karena sinar matahari pagi atau siang bisa sangat terik—mirip sensasi gurun yang ekstrem.
Persiapkan perlindungan matahari: Bawa topi, kacamata hitam, sunblock, dan air minum.
Perhatikan regulasi: Saat ini Pemkab Bantul sedang menyusun Peraturan Bupati (Raperbup) terkait penataan dan pengelolaan wilayah wisata ini, termasuk jalur jeep dan gapura masuk.
Kunjungi juga sekitar: Dekat dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, cocok untuk melanjutkan wisata kuliner seafood atau bersantai di pantai setelah eksplorasi gumuk pasir.
Rencana Perjalanan Sehari – Gumuk Pasir Parangtritis
08.00 – Berangkat dari Kota Yogyakarta
Titik awal: Titik Nol Kilometer / Malioboro.
Waktu tempuh: ± 1 jam (28–30 km) via Jl. Parangtritis (jalur utama).
Sepanjang jalan, banyak warung sarapan tradisional (bubur, gudeg, atau soto).
09.00 – Transit di Hutan Pinus Pengger / Pinus Asri (opsional)
Lokasi: Dlingo, Bantul (arah sejalan sebelum Parangtritis).
Aktivitas: Foto di spot gardu pandang berbentuk hati/bulan sabit, menikmati udara sejuk.
Durasi: ± 1–1,5 jam.
Tiket: Rp 3.000 – Rp 5.000.
11.00 – Menuju Pantai Parangtritis
Jarak dari Pinus Asri ke Parangtritis: ± 30–40 menit.
Aktivitas: Menikmati pantai luas, naik delman atau ATV di bibir pantai.
Spot foto: Gapura ikonik Pantai Parangtritis, sunset di garis pantai.
12.30 – Makan Siang di Pantai Depok
Dekat Parangtritis (5–10 menit).
Rekomendasi kuliner: Ikan bakar, cumi, udang, kepiting segar dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Harga: Rp 25.000 – Rp 60.000 per orang (tergantung menu).
Suasana: Duduk di warung pinggir pantai sambil menikmati semilir angin laut.
14.00 – Eksplorasi Gumuk Pasir Parangtritis
Lokasi: Sebelah barat Pantai Parangtritis (±5 menit).
Aktivitas utama:
Sandboarding (Rp 70.000 – Rp 100.000 per papan).
Naik Jeep/ATV off-road keliling gumuk (± Rp 120.000).
Hunting foto estetik dengan background “gurun pasir tropis”.
Spot foto terbaik:
Puncak gundukan pasir dengan langit biru.
Sudut dengan tanaman ilalang untuk kesan alami.
Menjelang sore (golden hour) saat cahaya keemasan jatuh di pasir.
16.30 – Nikmati Sunset di Gumuk Pasir / Pantai Parangtritis
Sunset lebih dramatis jika diambil dari gumuk menghadap ke arah barat.
Alternatif: Turun ke Pantai Parangtritis untuk foto siluet dengan matahari terbenam.
18.00 – Makan Malam di Sekitar Pantai / Kembali ke Kota
Pilihan 1: Seafood Pantai Depok (jika belum puas makan siang).
Pilihan 2: Kuliner khas Jogja di perjalanan pulang, seperti:
Gudeg Yu Djum (Jl. Wijilan).
Angkringan Tugu untuk suasana santai malam.
20.00 – Kembali ke Kota Yogyakarta
Tiba kembali di pusat kota (Malioboro / hotel).
Total waktu perjalanan: Sehari penuh (± 12 jam).
📸 Tips Spot Foto Estetik
Drone (jika ada izin): Menangkap pola gurun pasir dari atas.
Golden Hour (pukul 16.30–17.30): Warna pasir terlihat keemasan.
Aksi Sandboarding: Jepret momen saat papan meluncur di pasir.
Outfit cerah: Warna kontras (merah, kuning, putih) agar lebih mencolok di foto.
🎒 Persiapan Wajib
Topi / kacamata hitam / sunblock (panas cukup terik).
Air minum cukup (minim tempat teduh di gumuk).
Kamera atau ponsel dengan baterai penuh.
Sandal atau sepatu outdoor yang mudah dibersihkan dari pasir.
Gumuk Pasir Parangtritis adalah destinasi alam yang unik dan eksotis di Yogyakarta. Dengan pemandangan mirip gurun, aktivitas seru seperti sandboarding dan off-roading, serta harga yang terjangkau, tempat ini cocok untuk solo traveler, pasangan, maupun keluarga yang ingin sensasi berbeda. Pastikan datang sore hari untuk pengalaman terbaik! (santa)
